KLIPING

Just studied appreciated and immortalised

Episode air mata

Kira-kira sudah seminggu saya dengar dendang lagu pangandaran dari Mang Doel Sumbang, tapi hingga selama itu pula mengapa hatiku tak juga cukup bosan atau sekedar melayang membayangkan tsunami yang telah menyapu rata pantai ini? bukan berarti saya tak merasakan sedih saudara-saudara yang tertimpa musibah, sangat, saya sangat sedih dengan berita itu sekalipun saya tak berada di lokasi saat kejadian.

Namun disisi lain hati saya juga ada terasa jenuh yang menggebu bila teringat rentetan bencana yang menimpa bangsa indonesia, hingga saya menuliskan uneg-uneg ini belum satupun media online indonesia yang menyediakan berita tentang musibah baru-baru ini di Indonesia yang saya baca, bosan sekali saya dengan kabar media yang selalu memancing mata ini untuk meneteskan airnya membasuh pipi. saya sudah sangat bosan dengan kesedihan yang selalu disediakan negeriku, tak adakah secercah senyum yang mampu disodorkan meski sekedar tuk menyambut mentari esok?

Loch musibah kan bukan maunya indonesia, atau bukan indonesia yang minta? (gimana seech) saya tahu memang indonesia tak pernah pesan menu tsunami, gempa, letusan gunung, banjir, longsor, dan sepupu-sepunya pada Tuhan, tapi saya juga tahu bahwa manusia indonesialah yang buat menu-menu itu sendiri, tapi tak apalah toh dari dulu juga orang indonesia itu memang sukanya ngeyel dan rada aneh, dikasih tau malah mo nyuruh, disuruh reboisasi malah nebangin hutan sembarang.

Apalagi jika mengingat para petinggi-petingginya yang selain lalai juga mikir selalu 'enak'nya bukan 'baik'nya. Misal saat adanya peringatan tentang akan datangnya tsunami dari lembaga regional namun dengan tenang pemerintah mengabaikannya, kayak tak punya dosa saja. :-). coba dengar ungkapan super 'polos'nya,"Tetapi, kami tidak mengumumkan warning itu. Kalau tsunami-nya tidak terjadi bagaimana?". walah-walah kok bisa ya manusia macam bapak ini jadi menteri, ungkapan "sedia payung sebelum hujan" saja dia tak tahu. gimana penyeleksian dia bisa jadi Menristek lagi ?#!?

Semoga saja semua episode air mata yang selama ini menimpa beruntun menyerang Indonesiaku hanyalah merupakan klimak sebuah kisah perfilman dunia yang akhirnya mengantar Indonesia pada episode akhirnya yang happy ending. Amin.

.: maaf jika penyampaiannya aburadul dan kurang berkenan :-), tapi ini jujur.

0 komentar: