KLIPING

Just studied appreciated and immortalised

TERIMA KASIH


JAKARTA - Senyum ceria menghiasi wajah Srikandi Indonesia setelah kalah dari Tiongkok pada final Piala Uber tadi malam. Kekalahan 0-3 dari juara bertahan Tiongkok di Istana Olahraga (Istora) Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, tadi malam, bukan sebuah kegagalan.

Dalam pertandingan yang disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono, Maria Kristin Yulianti dkk telah menunjukkan perlawanan terbaik terhadap Tiongkok yang menurunkan pemain penghuni peringkat empat besar dunia tunggal dan ganda. Mereka jatuh bangun demi meraih poin demi poin meskipun harus menelan kekalahan.

Memang kekalahan itu memupus ambisi Indonesia mengakhiri paceklik gelar Piala Uber sejak kali terakhir direbut pada 1996 di Hongkong. Spirit juara 1994 yang diusung Maria dkk juga gagal terealisasi. Namun, hasil itu tetap membuat Susi Susanti sebagai manajer Tim Uber Indonesia berbangga hati. "Kami kalah terhormat malam ini (kemarin, Red). Nanti harus ada evaluasi untuk meraih hasil yang lebih baik," ungkap Susi Susanti setelah pertandingan manajer tim Uber.

Maria Kristin Yulianti yang tampil sebagai tunggal pertama gagal membendung peringkat pertama dunia Xie Xingfang. Hanya dalam waktu selama 41 menit, Maria yang berada di urutan ke-30 dunia itu ditundukkan Xingfang 8-21, 15-21. Ganda pertama Vita Marissa/Lilyana Natsir yang diharapkan memantik poin pertama gagal menyumbangkan nilai. Meski mampu menyamakan kedudukan 1-1 di game kedua, Vita/Lilyana harus berjuang untuk mengejar ketinggalan 10-15. Setelah mampu menyamakan poin, keduanya kembali tertinggal 16-21. "Di set ketiga kami kalah angin jadi harus lebih mengeluarkan tenaga," ungkap Lilyana. Maka, dia dan Vita harus merampungkan pertandingan dengan sisa tenaga yang dimilikinya. "Kami sempat blank sebentar tadi (kemarin, Red), dengan permainan matang begitu tentu mereka langsung bisa menguasai keadaan," tukas Lilyana.

Adriyanti Firdasari yang menjadi pemain penentu gagal menjalankan tugas dengan baik. Firda-sapaan karib Adriyanti Firdasari-tak berhasil mencuri poin dengan baik dengan kekalahan 12-21, 10-21 dari Lu Lan. "Firda sudah cukup bagus. Hanya dia kurang dapat melakukan recovery terhadap lapangan," ungkap Marleve Mainaky, pelatih tunggal pria.

Sebaliknya Lu Lan lebih cepat tanggap dengan perubahan yang dilakukan Firda. Maka, ke depan Firda diwajibkan memperbaiki kelenturan dan kemampuan fisiknya.

Para pemain cukup bangga dapat disaksikan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi Ny Ani Yudhoyono yang duduk di podium kehormatan bersama Ketua Umum PB PBSI Sutiyoso dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. "Nggak ada beban kok, malah kami bangga. Sayang kami tidak bisa memberikan yang terbaik kepada negara," ungkap Lilyana.(vem/pen/aww)


Tiongkok v Indonesia 3-0

Xie Xingfang v Maria Kristin Yulianti 21-8, 21-15
yang Wei/Zhang Jiewen v Lilyana Natsir/Vita Marissa 21-15, 19-21, 21-16.
Lu Lan v Adriyanti Firdasari 21-12, 21-10

Sumber JAWAPOS.com


0 komentar: