Latihan Terbesar TNI, Telan Biaya Rp 50 Miliar
JAKARTA - Militer Indonesia menggelar latihan tempur besar-besaran. Seluruh matra -TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AU- dilibatkan dalam latgab (latihan gabungan) dengan sandi "Yudha Siaga" itu.
Ini termasuk latihan terbesar yang pernah digelar TNI. Personel yang dilibatkan 30.571 tentara. Rinciannya 2.418 prajurit dari lingkungan Mabes TNI, 10.388 prajurit Angkatan Darat, 13.150 prajurit TNI Angkatan Laut, 4.615 prajurit TNI Angkatan Udara.
Semua alat tempur terbaik milik TNI dites dalam latihan dengan biaya Rp 50 miliar itu. TNI-AD mengerahkan 38 tank, 19 panser, sembilan helikopter, dan satu pesawat Cassa 212. TNI-AL melibatkan 61 KRI, 30 tank amfibi PT-76, 55 panser amfibi/RRF, 12 unit Kapa K-61, tiga unit Tatra, empat peluncur roket M-70, enam Howitzer, dua Hovercraft, satu combat boat, tiga Serider, 78 perahu karet, tiga helikopter NBO-105, dan dua helikopter Bell 412.
Sementara TNI Angkatan Udara mengerahkan 24 pesawat tempur, 31 pesawat angkut, dan 13 helikopter dari berbagai jenis. "Skenario yang digunakan dalam latgab adalah merebut dan menguasai kembali beberapa bagian wilayah kedaulatan RI yang diasumsikan telah diduduki musuh," ujar Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dalam acara pembukaan latihan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah kemarin.
Terlihat hadir Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Sumardjono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Subandrio.
Latgab "Yudha Siaga" berlangsung dua tahap, pertama berupa Geladi Posko I pada 21-28 April di Markas Divisi Infanteri 1/Kostrad Cilodong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tahap II berupa Geladi Lapang yang berlangsung 1-20 Juni 2008. Tahap ini melibatkan seluruh personel dan alat utama sistem senjata (alutsista) dari tiga matra TNI di empat lokasi, yakni Natuna dan Batam (Kepri), Singkawang (Kalbar), dan Sangatta (Kaltim).
Latihan itu, kata Panglima, bertujuan melatih kemampuan unsur pimpinan dan pembantu pimpinan dalam proses pengambilan keputusan, melatih kesiapsiagaan seluruh unsur TNI dalam melaksanakan kampanye militer menghadapi segala kemungkinan (contingency) terjadi di wilayah Indonesia.
Djoko Santoso memastikan bahwa alutsista yang akan digunakan dalam Latgab TNI 2008 telah melalui uji kelayakan oleh masing-masing angkatan. Dengan demikian, diharapkan alutsista tersebut memberi keselamatan bagi prajurit penggunanya.
"Tiap angkatan sudah mengantisipasi dengan menginventarisasi sesuai usia dan klafikasinya, apakah alutsista layak digunakan atau tidak," katanya.(rdl/tof)
JAWAPOS.com
1:57 PM
|
Label:
Berita
|
This entry was posted on 1:57 PM
and is filed under
Berita
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
0 komentar:
Post a Comment